
Bahasa adalah alat penting bagi manusia sebagai makhluk sosial untuk berinteraksi dan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulis. Bahasa lisan disampaikan melalui ucapan, sedangkan bahasa tulis menggunakan sistem tulisan. Tanpa bahasa, interaksi dan pemahaman budaya antarindividu tidak dapat terjalin.
Salah satu bentuk komunikasi dalam bahasa adalah kalimat, yakni satuan bahasa yang berdiri sendiri dan memiliki struktur tertentu. Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu tindakan dan predikatnya berupa verba aktif, seperti menulis atau berlari.
Kalimat dibagi menjadi dua jenis utama:
- Kalimat Transitif, yaitu kalimat yang memerlukan objek agar maknanya lengkap.
- Kalimat Intransitif, yaitu kalimat yang tidak memerlukan objek dan maknanya tetap jelas.
Memahami perbedaan antara kalimat transitif dan intransitif penting untuk memperjelas struktur kalimat dan menghindari kerancuan dalam berbahasa.
Pengertian Kalimat Transitif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat transitif adalah kalimat yang bersangkutan dengan kata kerja dan memerlukan objek. Artinya, kalimat tersebut harus diikuti objek setelah predikatnya. Kalimat aktif transitif merupakan kalimat yang memiliki subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (K). Pola tersebut dapat diubah menjadi kalimat pasif karena dilengkapi objek.
Sebuah kalimat transitif dapat dibedah ke dalam unsur-unsur berikut.
- Subjek (S): bagian kalimat yang menunjukkan pelaku.
- Predikat (P): bagian kalimat yang menunjukkan hal yang dilakukan atau keadaan subjek.
- Objek (O): bagian kalimat yang menjadi pelengkap predikat.
- Keterangan (K): fungsi tambahan.
Kalimat transitif juga terdiri atas tiga jenis, yaitu:
- Kalimat ekatransitif, yaitu jenis kalimat yang hanya memiliki satu objek.
- Kalimat dwitransitif, yaitu jenis kalimat yang hanya memiliki dua objek.
- Kalimat semitransitif, yaitu jenis kalimat yang dilengkapi dengan pelengkap.
Pengertian Kalimat Intrasitif
Menurut KBBI, kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tanpa objek langsung atau pelengkap. Kalimat tersebut sudah memiliki arti yang jelas tanpa objek. Kalimat ini memakai kata keterangan atau kata pelengkap di dalamnya, meskipun objeknya dihilangkan.
Susunan kalimat aktif intransitif berbentuk S-P (subjek-predikat), atau S-P-K (subjek-predikat-keterangan), atau bisa juga berpola S-P-Pel (subjek-predikat-pelengkap). Pola kalimat aktif intransitif tersebut tidak bisa diubah menjadi kalimat pasif karena tidak dilengkapi dengan objek, misalnya kata menangis, menari, melangkah, dan membisu.
Perbedaan Kalimat Transitif dan Intrasitif
Berdasarkan pengertian di atas, kamu bisa melihat bahwa terdapat perbedaan yang mencolok antara kalimat transitif dan kalimat intransitif. Perbedaan paling utama dari dua kalimat ini terletak di keberadaan suatu objek dalam kalimat. Kalimat transitif memiliki objek atau pelengkap, sedangkan kalimat intransitif tidak mempunyai objek atau pelengkap.
Berikut adalah perbedaan kalimat transitif dan intransitif secara rinci yang dikutip dari buku berjudul Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia: Kalimat yang ditulis oleh Djoko Saryono dan Soedjito.
1. Berdasarkan Jenis Verbanya
Kalimat transitif merupakan kalimat yang berpredikat verba transitif, yaitu memiliki verba yang berobjek. Berbeda dengan transitif, kalimat intransitif adalah kalimat yang terdiri atas verba intransitif, yaitu verba yang tidak memiliki objek.
2. Berdasarkan Cirinya
Apabila dilihat dari karakteristik utama dari kalimat transitif dan intransitif, kalimat transitif ditandai dengan adanya objek dalam kalimatnya, sedangkan kalimat intransitif tidak membutuhkan suatu objek untuk mengungkapkan suatu ide dan perasaan.
3. Berdasarkan Prefiksnya
Jika kalimat transitif dan intransitif memiliki struktur kalimat aktif, terdapat perbedaan dalam penggunaan prefiks atau imbuhannya. Kalimat aktif transitif menggunakan imbuhan me- di bagian predikat, sedangkan kalimat aktif intransitif memerlukan objek menggunakan imbuhan ber- di kalimatnya.
4. Berdasarkan Strukturnya
Salah satu perbedaan kalimat transitif dan intransitif adalah struktur kalimatnya. Terdapat perbedaan yang mencolok antara struktur kalimat transitif dan kalimat intransitif. Kalimat transitif adalah kalimat yang memiliki struktur berupa S-P-O, S-P-O-Pel, S-P-O-K, sedangkan kalimat intransitif memiliki struktur S-P-K, S-P-Pel.
5. Berdasarkan Kalimatnya
Kalimat aktif transitif dapat diubah menjadi kalimat pasif, sedangkan kalimat aktif intransitif tidak bisa berubah menjadi kalimat pasif karena tidak dilengkapi dengan objek. Posisi objek digantikan oleh kata keterangan atau kata pelengkap.
Ciri-Ciri Kalimat AKtif Transitif dan Intransitif
Kalimat aktif merupakan jenis kalimat yang subjeknya diberi keterangan bahwa sedang melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas. Kalimat ini memiliki ciri umum, yaitu predikatnya berupa verba yang memiliki imbuhan dengan me- dan ber-, seperti mempelajari dan bermain, atau dapat berupa kata kerja yang tidak memiliki imbuhan, misalnya pergi, tidur, mandi, dan sebagainya.
Apabila dilihat dari kebutuhan kalimat akan suatu objek, kalimat aktif memiliki dua jenis, yaitu kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang dilengkapi dengan objek atau keterangan, sehingga kalimat yang ini memiliki struktur S-P-O atau S-P-O-K. Selain itu, ciri lain dari kalimat ini adalah kalimat aktif transitif bisa diubah ke dalam bentuk pasif, sebab kalimat tersebut dilengkapi dengan objek dalam struktur kalimatnya.
Berbeda dengan kalimat aktif transitif, kalimat aktif intransitif merupakan kalimat yang tidak dilengkapi oleh pola kalimat. Ciri kalimat ini adalah memiliki struktur S-P atau S-P-K. Kalimat aktif intransitif juga memiliki karakteristik tertentu, yaitu tidak bisa diubah menjadi bentuk kalimat pasif, sebab kalimat tersebut tidak mempunyai objek dalam struktur kalimatnya.
Contoh Kalimat Transitif dan Intrasitif
Kalimat transitif dan intransitif memiliki struktur kalimat yang berbeda. Struktur kalimat transitif berupa S-P-O, S-P-O-K, S-P-O-Pel, sedangkan kalimat intransitif berupa S-P-K, S-P-Pel. Sebagaimana dikutip dari buku berjudul Bahasa Indonesia Kelas XI karya Yustinah, contoh kalimat transitif adalah “Budi mencuci sepatunya yang kotor”. Berdasarkan kalimat tersebut, posisi objek dibutuhkan untuk mendukung predikat dalam menjelaskan aktivitas Budi. Adapun contoh kalimat intransitif adalah “Rani masuk ke rumah”. Kalimat ini tidak memerlukan objek, sebab maknanya sudah tersampaikan secara utuh.
